Nvidia baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan merilis tiga chip AI baru untuk pasar China.
Chip ini dikembangkan sebagai respons terhadap pembatasan ekspor yang diberlakukan oleh pemerintah AS terhadap chip AI dan superkomputer ke China dan Rusia.
Pada Oktober 2022, pemerintah AS mengeluarkan aturan baru yang melarang ekspor chip AI dan superkomputer yang memiliki kemampuan komputasi lebih dari 8 teraflops ke China dan Rusia.
Alasan di balik kebijakan ini adalah untuk mencegah penyalahgunaan teknologi AI dan superkomputer untuk tujuan militer dan spionase oleh negara-negara tersebut.
Aturan baru ini berdampak besar bagi Nvidia, yang merupakan salah satu produsen chip AI dan superkomputer terbesar di dunia.
Nvidia memiliki banyak pelanggan di China, baik di sektor publik maupun swasta, yang menggunakan chip Nvidia untuk berbagai aplikasi AI, seperti pengenalan wajah, pengolahan bahasa alami, analisis data, dan lain-lain. Menurut laporan, nilai pasar chip AI Nvidia di China mencapai 5 miliar dolar AS. hokibet99
Chip AI Baru Nvidia untuk China
Untuk mengatasi masalah ini, Nvidia mengembangkan tiga chip AI baru yang khusus ditujukan untuk pasar China. Ketiga chip tersebut adalah HGX H20, L20, dan L2. Chip ini dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki kemampuan komputasi di bawah 8 teraflops, sehingga memenuhi syarat ekspor AS yang baru.
Chip HGX H20 merupakan chip AI dengan performa tertinggi di antara ketiganya. Chip ini memiliki 16 inti Tensor, yang merupakan unit pemrosesan khusus untuk operasi matriks yang umum digunakan dalam AI.
Chip ini juga memiliki 16 GB memori HBM2, yang merupakan jenis memori berkecepatan tinggi yang cocok untuk AI. Chip HGX H20 dapat digunakan untuk aplikasi AI yang membutuhkan komputasi paralel yang besar, seperti pelatihan model AI.
Chip L20 dan L2 merupakan chip AI yang lebih hemat daya dan biaya. Chip L20 memiliki 8 inti Tensor dan 8 GB memori HBM2, sedangkan chip L2 memiliki 4 inti Tensor dan 4 GB memori HBM2. Chip ini dapat digunakan untuk aplikasi AI yang membutuhkan komputasi yang lebih rendah, seperti inferensi model AI.
Nvidia berencana untuk mengumumkan chip AI baru ini pada 16 November 2023 dan mulai menjualnya sebelum akhir tahun. Nvidia berharap bahwa chip AI baru ini dapat mempertahankan pangsa pasar mereka di China, yang merupakan salah satu pasar terbesar untuk AI di dunia.
Tantangan dan Peluang bagi Nvidia
Meskipun demikian, Nvidia masih menghadapi tantangan dan persaingan yang ketat di pasar China. Beberapa perusahaan teknologi besar di China, seperti Baidu, Huawei, Xiaomi, dan Oppo, dikabarkan telah mulai merancang dan memproduksi chip AI mereka sendiri, untuk mengantisipasi masalah impor chip dari AS dan negara lain.
Perusahaan-perusahaan ini mungkin memiliki keunggulan dalam hal penyesuaian dengan kebutuhan lokal dan integrasi dengan produk-produk mereka yang lain.
Di sisi lain, Nvidia masih memiliki keunggulan dalam hal reputasi dan perangkat lunak yang kuat untuk pengembangan AI.
Nvidia juga memiliki ekosistem yang luas, yang melibatkan banyak mitra, pengembang, dan peneliti di bidang AI. Beberapa pelanggan lama Nvidia mungkin tetap setia menggunakan produk Nvidia, karena telah terbiasa dengan kualitas dan kemudahan penggunaannya.
Nvidia juga memiliki peluang untuk memperluas pasar mereka di negara-negara lain, yang tidak terkena dampak oleh pembatasan ekspor AS.
Nvidia dapat menawarkan chip AI mereka yang lebih canggih, seperti A100 dan H100, yang memiliki kemampuan komputasi lebih dari 8 teraflops, kepada pelanggan di negara-negara seperti Eropa, India, Jepang, dan lain-lain.
Chip AI ini dapat digunakan untuk aplikasi AI yang lebih kompleks dan inovatif, yang mungkin tidak dapat dilakukan oleh chip AI yang lebih rendah